ITS-Jepang Kembangkan Satelit Internet

Views

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama tiga universitas asal Jepang mengembangkan satelit generasi baru bernama WINDS (Wideband InterNetworking engineering test and Demonstration Satellite) yang memungkinkan koneksi internet berkecepatan maksimal.

"WINDS yang dalam bahasa Jepang disebut dengan KIZUNA itu kami kembangkan bersama JAXA (lembaga antariksa Jepang) dan National Institute of Information and Communications Technology (NICT)," kata Kepala Laboratorium Telematika, Jurusan Teknik Elektro ITS, Moch Hariadi, M.Sc., Ph.D, di Surabaya.

WINDS menggunakan teknologi mutakhir saat ini yang menggunakan Ka-Band (sistem yang bekerja pada frekuensi tinggi) yang memiliki panjang gelombang yang pendek.

"Dengan spesifikasi ini, WINDS mampu menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi yang mencapai maksimum 155 Mbps untuk penerimaan dan 6 Mbps untuk pengiriman dengan ukuran antena penerima 45 cm (sama dengan ukuran sekarang), namun jauh melebihi kecepatan yang mampu dicapai saat ini," katanya.

Bahkan untuk antena ukuran 5 meter, kecepatan yang bisa dicapai adalah 1.2 Gbps. Selain berkecepatan tinggi coverage (jangkauan) satelit juga merambah daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan kabel (teresteria).

"Bila kita bandingkan dengan kecepatan internet yang ada untuk konsumsi pribadi di Indonesia saat ini hanya berkisar 384 Kbps dan 2 Mbps saja, maka nantinya kita bisa berselancar di internet dengan nyaman," katanya.

Selain itu, satelit ini juga memungkinkan pemutaran film layaknya di gedung bioskop atau untuk pengembangan riset simulasi yang membutuhkan komputasi tinggi seperti di bidang medik, mesin, kimia, pendidikan, kesehatan, penanganan daerah bencana, dan Intelligent Transport Systems (ITS).
"Saat ini, WINDS masih dalam tahap uji coba yang bekerja pada Ka-Band dan hal itu merupakan percobaan yang pertama di dunia yang menggunakan Band," katanya.

Oleh karena itu, katanya, ITS beruntung diberi kesempatan untuk uji coba. Kesempatan itu tidak terlepas dari kerja sama program penelitian dalam skema JICA PREDICT-ITS.

"Kerja sama penelitian yang berlangsung selama ini dilakukan Laboratorium Telematika ITS dengan tiga laboratorium dari tiga universitas berbeda di Jepang," katanya.

Ketiga laboratorium universitas di Jepang adalah Laboratorium Prof Tyusoshi Usagawa (Kumamoto University), Laboratorium Asc Prof Tohru Kondo (Hiroshima University), dan Laboratorium Prof Takafumi Aoki (Tohoku University).


Selain uji coba teknik yang menyangkut aspek teknik transmisi data lewat satelit, juga dilakukan uji coba aplikasi TV conference dan aplikasi PACS (Picture Archiving and Communication System).

"Saat ini, kita mendapat kesempatan untuk mencoba WINDS dengan menggunakan stasiun bumi tetap (statis) yang ditempatkan di ITB. Station tidak ditempatkan di ITS karena coverage WINDS type MBA (Multi Beam Antennas) belum menjangkau wilayah Jawa bagian timur, tapi tim WINDS ITS berencana menguji WINDS menggunakan stasiun bumi yang bergerak (mobile) dengan tipe APAA (Active Phase Array Antenna)," katanya.

0 komentar:

jangan luph4 komentarnya yach,,jika sudah melihat dan membaca artikel yang ada,, muakaci ya taz komenNya